Tata Cara Sholat Gerhana

Himbauan Tentang Sholat Gerhana Matahari.   
Bismillahirrahmanirrahiim                                
Berdasarkan anjuran Mursyid dan informasi dari Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Ula 1437 H, di wilayah Indonesia akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) yang diprediksi terjadi di 10 provinsi dan sejumlah daerah lain terjadi Gerhana Matahari Sebagian (parsial), di antaranya Ibu Kota Jakarta, di mana gerhana di wilayah DKI Jakarta ini mulai pukul 06.19 dan akan berakhir pada pukul 09 : 43 : 41.

Terkait Gerhana Matahari tersebut, maka himbauan bagi seluruh jamaah, sebagai berikut:
PERTAMA seluruh jamaah agar melaksanakan shalat sunnah Gerhana Matahari (Shalat Kusuf) dan disunnahkan mandi terlebih dulu sebelum shalat. 
Para wanita dianjurkan untuk ikut Shalat Gerhana, karena Aisyah dan Asma` ikut Shalat Gerhana pada waktu Rasulullah SAW melakukan Shalat Gerhana.

KEDUA, Shalat Gerhana sunnah dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau mushalla atau di rumah bersama keluarga, tanpa Adzan dan Iqomah sebelumnya, hanya dengan kalimat seruan , “Asholatu Jaamiah“.
KETIGA, waktu pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari dimulai saat terjadinya gerhana sampai gerhana tersebut berakhir.  Apabila telah melaksanakan shalat dan khutbah gerhana,  sedangkan kejadian  gerhana masih berlangsung, maka umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak dzikir dan meminta ampun kepada Allah sampai berakhirnya gerhana tersebut.
KEEMPAT, Shalat Gerhana dilakukan dengan tuntunan sebagai berikut:
1.  Berniat saat takbirat al-ihram.  Misalnya, niat melakukan Shalat Gerhana Matahari (kusufisy-syams), menjadi Imam atau Makmum.
2.  Takbirat al-ihram, yaitu bertakbir untuk pertama kali guna mengawali shalat dan dilanjutkan membaca doa iftitah, membaca surat Al-Fatihah, dan surat Al-Qur`an.
3.  Kemudian ruku`, bangkit dari ruku` (i’tidal), setelah i’tidal kembali membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Qur`an, lalu ruku` untuk yang kedua, kemudian bangkit dari ruku` (i`tidal). Kemudian mengerjakan dua sujud sebagaimana shalat Fardlu.
4.  Selanjutnya bangkit dari sujud untuk mengerjakan rakaat kedua. Raka`at dikerjakan seperti halnya rakaat pertama, namun durasi bacaan suratnya lebih singkat dari rakaat pertama. Selesai mengerjakan rakaat kedua dilanjutkan dengan duduk tasyahud dan salam.

KELIMA, hendaknya Shalat Gerhana diikuti dengan baik dan khusyuk , setelah Shalat Gerhana jamaah tetap duduk tenang untuk mendengarkan Khutbah Gerhana sampai selesai.
Shalat Gerhana dapat dilakukan bersama dengan keluarga masing-masing, apabila tidak ada yang melakukan shalat gerhana berjamaah didekat kediamannya.
Demikian himbauan ini disampaikan, semoga kita dapat melaksanakan bagian dari Sunnah Rasulullah Saw tersebut.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarokatuh
Pengurus Tarekat Al-Idrisiyyah
Share on Google Plus

About AUTOSPORT

0 komentar:

Post a Comment