Nuzulul Qur'an (malam turunnya Al-Qur'an)



MALAM TURUNYA AL-QUR`AN (LAILAH NUZUL AL-QUR`AN)

Sebagian dari kekhususan bulan Ramadlan adalah malam yang agung yang disebut dengan malam lailatul qadar, malam diturunkannya Al-Qur`an secara keseluruhan yang disalin dari lauhil mahfudz ke baitul ‘izzah (rumah mulia) dilangit pertama, dimana setiap langit terdapat bait untuk tawafnya malaikat langit. Seperti dilangit ketujuh ada bait yang disebut bait al-ma’mur sebagai bait untuk tawafnya malaikat langit ke 7.

Malam diturunkannya Al-qur`an secara keseluruhan baik secara lafadznya ke baitul ‘izzah ataupun makna dan ruh al-qur`an kepada jiwa Nabi Saw disebut malam al-qadr. Sehingga dalam ulumul qur`an disebut marhalah al-ihkam (pase pengukuhan Al-qur`an) hal ini diketahui dari ayat pertama surah al-‘alaq dimana kalimah anzalna menunjukan keseluruhan sesuatu dalam proses penurunannya. Berbeda dengan kalimah nazzalna yang mengandung makna penurunan al-qur`an secara berangsur yang disebut dengan istilah marhalah tafsil. Malam diturunkannya Al-qur`an secara keseluruhan ini disebut pula dalam surah ad dukhan ayat ke 3 dan 4 dengan malam yang penuh barakah.
Adapun ketika al-qur`an diturunkan secara bertahap maka surah pertama yang diterima oleh Nabi Saw, ketika di gua Hira adalah surah al-‘alaq. Menururt sebagian besar ulama berpendapat malam nuzul al-Qur`an pada malam ke 17 bulan Ramadhan berdasarkan kepada informasi dari surah al-Anfal ayat ke 41, bahawa diturunkan Al-qur`an bertepatan dengan yaumul furqan yaitu pada perang badar yang terjadi pada tanggal 17, dan keterangan dari surah Al-baqarah ayat ke 185 bahwa blan Ramadhan bulan ditrunkannya Al-Qur`an. Sebagian ulama berpendapat pada malam ke 24 berdasarkankepada hadis yang diterima oleh Watsilah bin al-Asqa’ yang dinilai hasan oleh al-Bani, dan ditashih oleh al-Hulaimiy dengan malam ke 25 karena berdasarkan hadis Bukhari bahwa Nabi Saw, memerintahkan Sahabat untuk mencari malam lailah al-qadar pada 10 akhir Ramadhan yang ganjil. Adapula ulama yang menggabungkan dua keterangan ini bahwa awal penyalinan al-qur`an adalah pada malam ke 17 dan selesai pada malam ke 25 ramadhan. Namun yang terpenting adalah meyakini akan malam lailah al-qadar dan beribadah pada malam tersebut bukan memastikan kapan turunnya al-Qur`an.
Sebab di Khususkan Malam al-Qadr kepada Umat Nabi Saw Ketika Allah menetapkan bahwa rata-rata umur umat nabi Saw antara 60 dan 70 dan kebanyakan dibawah itu, maka sebagai keadilan dan kemurahan-Nya Allah khususkan malam yang apabila beribadah malam tersebut lebihbaik dari ibadah full 1000 bulan, yang disebut dengan lailatul qadr.
Menurut sebagian ulama malam mulia ini dinamai al-qadr karena beberapa sebab, iantaranya:
Bermakna taqdir, artinya malam ditetapkannya taqdir  makhluk setahn sampai tahun mendatamg. Ini menurut Mjahid yang dinukil dalam tafsir Al-qurthbiy.

Bermakna tadbir, karena pada malam itu Allah menyerahkan pelaksanaan taqdir makhluk kepada para mudabbirnya (yang mengurusi taqdir) dari para Malaikat. Ini menururt Ibn Abbas. Kedunya berdasarkan kepada surah ad-Dukhan ayat ke 4 dan 5.
Adapula yang berpendapat al-qadr maknanya adalah kemuliaan dan keagungan karena malam itu lebih baik dari 1000 bulan dan diawali dengan kalimah yang menunjukan tafkhim wama adraka
Malam  itu Allah menurunkan kitab dzi qadr (yang mulia) dengan wasilah malaikat dzi qadr kepada rasul dzi qadr pula.


Keutamaannya Lebih baik dari 1000 bulan
Share on Google Plus

About AUTOSPORT

0 komentar:

Post a Comment